Kamis, 07 Januari 2021

Its Me

  

Ini aku, seorang perempuan yang sengaja ingin menjumpai dunia yang serba rumit ini.

Hidupku seperti hidupmu. Tidak jauh beda, semuanya sama, hanya saja takdir yang membedakan.

Suatu hari aku bertemu dengan orang yang banyak, mereka memerhatikan sesuatu, mungkin saja orang yang sedang ber-argumentasi tentang tujuan hidupnya.

Aku lalui itu, berdiam. Memikirkan jalan yang akan aku lewati.

Semakin aku melangkah, aku bertemu dengannya, denganmu, dan dengan mereka. Yang cukup absurd bagiku. Sulit membedakannya.

Aku tau yang ada dalam fikiranmu sekarang. Berbeda-beda. Kamu memikirkan isinya, kamu, memikirkan aku siapa ?

Sampai saatnya kamu tau, Huh, biasa saja. Ini kata kataku. Mana yang katamu, “aku ingin berkata ?”

Aku ? ada apa denganku. TAKDIR Yang telah menentukan aku begini.

Jangan salahkan tubuh ini, jangan salahkan perasaan ini, jangan salahkan ucapanku ini.

Semuanya TAKDIR. Apa yang kau tau tentang takdir ? hanya kematian dan masa depan ?

TIDAK, Setiap detik, menit, jam, hari. Takdir yang selalu menemani.

Jika kamu tidak suka, itu sudah takdirnya.

JIKA, JIKA, JIKA, JIKA. Itu adalah TAKDIR. Jangan menyalahkan siapapun. Ini, itu TAKDIR.

Sekuat apapun, kamu menyangkal bahwa itu perbuatanku, itu semua sudah TAKDIRNYA.

Ini adalah aku. Yang tak mengerti bagaimana kamu memperlakukanku. Tapi yang jelas saya,kamu, dia dan mereka sudah TAKDIRnya dekat denganku. Kenal denganku.

Dengan semua kata-kata yang terlontar dari kataku. Dengan keikhlasan, kerendahan, kebaikan, kesejahteraan, kedamaian hatiku, dan hatimu, hati semua orang.

Aku pamit dari duniaku yang dulu, anggap aku yang baru. Lupakan ceritaku.

Jika takdir mempertemukan lagi, itu adalah anugrah-Nya.

Kau harus tau itu. Terimakasih dan Maaf.

Ku yang tak bisa menahan ini. Syafakillah, 3969

 

05/02/2019 19.18.00

 

Dari aku

3969.7851379                                                                                                             *nul

The Conclusion

 



Tuhan mungkin benar - benar tidak memberi tahu tujuan dari penciptaan hidup manusia.
Sehingga sampai kapanpun itu,
Akan menjadi rahasia besar diantara kita.

Katakan saja aku hanya peduli dengan tujuan Tuhan menciptakanku.
Karena itu sekarang aku hanya peduli dengan tujuan hidupku.
Jawabannya mungkin saja bisa aku bagi
Jika ada yang bertanya.

Tujuan hidupku ?
Sebenarnya apa tujuan hidupku ?

Aishh.   Dasar ...

Aku sendiri bahkan tak mampu
Menjawabnya.

Hidup yang sebenarnya,
Selalu berujar untuk melewati batas kodrat.
Keluar dari keinginan,
Keluar dari asa,
Keluar dari harapan.
Hingga..
Tidak ada kegagalan,
Yang akan menjatuhkan dalam kekecewaan.

Tidak ada pencapaian,
Yang akan melambungkan dalam,
Kesombongan.

Orang baik lebih beruntung,
Daripada orang jahat.
Karena kebaikan,
Lebih didukung oleh Tuhan daripada kejahatan.
Sekalipun orang jahat berhasil bertindak,
Yakin !!
Itu tidak akan berlangsung lama.
Karma itu Nyata!

Aku tidak mau lagi mengalami hal yang sama.
Jadi aku rasa,
Sekarang aku tidak perlu kuat lagi.
Aku akan tetap bersikap masa bodoh,
Seperti apa yang telah aku
Lakukan beberapa waktu ini.
Dengan begitu,
Aku tidak akan merasakan lagi suatu kehilangan.
Aku tidak akan menjadi pihak yang ditinggalkan.

Pengkhianatan yang mereka lakukan sangat menjatuhkanku.
Karena mereka,
Aku menjadi seorang pesakitan
Yang bukan,
Hanya patah hati, tetapi
Patah harapan.

Melemparkan aku pada kegelapan,
Yang dimana sekalipun aku telah,
Didefinisikan cahaya,
Kegelapan yang mereka ciptakan,
Tak sedikitpun,
Menjadi terang.

Aku lelah dan muak dengan batas batas,
Yang mengikatku sebagai mahkluk
Adakah diantara kalian yang sepertiku ?
Jika ada,
Mungkin kau bisa paham dengan kondisiku.
Jika tidak pun,
Berkenanlah untuk membayangkan,
Kondisiku.

Iman dan ujian,
Dua hak ini saling berkolerasi positif bukan?
Semakin tinggi level iman seseorang,
Maka semakin tinggi pula level ujiannya.

Sedangkan tentang ujian,
Tuhan telah berkata, bahwa Ia
Tidak akan menguji diluar batas kemampuan,
Seorang hamba.

Iman dan kemampuan seorang hamba,
Menentukan ujian yang akan dihadapi olehnya.
Semakin berkualitas iman dan kemampuan seorang hamba,
Semakin beekualitas juga,
Ujian yang harus dihadapi,
Olehnya.

Aku,
Selama kamu melihat aku,
Sebagi pemenang dengan cara sendiri.
Sekalipun yang sebenarnya,
Dengan perasaan kalahku.

Ramai dan sepinya hidupku
Tak lepas dari senyumanmu

Teringat ...
Kata seseorang ..
Senyuman adalah tanda,
Tanda seseorang menyimpan kesedihannya,
Jika difikir kembali
Pernyataan itu adalah ..
Memang benar adanya ..
Itu dialami oleh diriku sendiri..

Diantara banyaknya orang ..
Di dunia ini..
Pasti dan selalu ada orang ..
Yang tegar dan kuat ..
Menghadapi kesulitan.
Kesulitan apapun itu,
Menurutku ..
Kalau kita tidak bersabar,
Berdoa, dan berikhtiar.
Kita tidak bisa menyelesaikan masalah itu.

Dibalik tegarnya aku

Kamu tahu?
Di balik diriku yang selalu memujamu,
Ada aku yang selalu berdoa rintih sebelum tidur Agar aku bisa dipertemukan lagi denganmu Walaupun hanya sekelibat waktu.

Di balik setiap sajak sendu yang selalu aku tuliskan,
Ada diriku yang selalu melawan perihnya rasa
Di setiap kata yang menemani jari-jemari menari diatas pena.

Dibalik jiwaku yang kerap kali terlihat sangat mengagumi hujan,
Ada diriku yang selalu menanti pertemuan dengan dirimu
Walaupun harus berteduh dibawah teriknya sinar matahari.

Dibalik ketika aku dihadapanmu,
Ada diriku yang tak pernah memandang negatif sedikitpun ke arahmu.

Dibalik caci maki yang mereka lontarkan kepadaku,
Ada diriku yang selalu berdiri bermimpi kamu mendukungku.

Dibelakang semua nasihat perihal rindu yang mereka tanyakan kepadaku,
Ada aku yang tak pernah bisa sedikitpun menasihati agar aku bisa berhenti menyayangimu.

Dibalik setiap surat cinta yang pernah aku tulisi, Ada hal tentang kamu terselip pada beberapa kalimat sendu,

Dan dibalik semua kata rinduku yang diam-diam masih berlantun untukmu,
Ada aku yang menangis:
Meminta kita yang dulu.

Tuhan, berikan aku kekuatan untuk bisa menghadapi segala rintangan,
Beri aku semangat untuk mengejar keberhasilan.

" Tuhan takkan lupa sedetikpun tentang rencana indah dihidupmu. Kamu hanya perlu bersabar dan berdoa "

H.A
26 April 2018

My Feelings

 



Dalam ramai
Ku tetapkan hati yang rapuh
Mengeruak dalam pikiran.

Jika kamu menjadi aku,
Kamu akan merasakannya
Bagaimana itu,
" Kesendirian, "

Menahan rindu, yang tak kunjung datang. 
Dirinya hanyalah bayangan,
Diantara banyaknya bayangan.

Diriku telah hanyut, dibawa derasnya,
Air mata yang telah terjatuh.
Untung saja, diriku
Terutama ragaku juga
Tidak terjatuh kembali. 

Beribu tanya, yang belum aku tau
" Jawabannya.. "
Aku mencari
Mencari dimana ? Jawaban itu aku dapat 

Dalam sebuah kehidupan
Aku hidup
Ditemani mahluk yang mengerikan.

Dalam sendiri
Kamu datang, membawa semangat
Lalu kau memasuki kehidupanku yang buruk
Setelah membaik,
Kau pergi, dengan alasan
Yang sangat menyakitkan

Beribu duri kau tancapkan, padaku
Sekarang,
Semua berubah,
Kini kita masih berdiri
Ditempat yang sama
Namun tak lagi
Seirama..

" Di sisi lain, "
Dirinya telah membawaku kembali
Kedunia yang penuh rintangan dan kejam
Aku tidak boleh mengeluh,
Jika aku mengeluh,
Sama saja aku telah
Mematahkan kepercayaannya,
Kepadaku.

Terimakasih atas segalanya.
Aku akan melanjutkan hidupku kembali.



H.A 
11 April 2018

Rabu, 02 Mei 2018

Why

Tuhan .?
Mengapa aku mengingatnya ? 
Pada saat seperti ini.

Apakah dia,
Tidak mau memberiku
Kesempatan untuk khilaf,
Sekali saja dengan melupakannya ?
Begitu tidak sudikah dia ?
Untuk nanti marah kepadaku ?

Di dunia ini berada di dalam kekuasaan Tuhan.
Penderitaan yang menimpaku,
Dari kelakuan seseorang,
Semua berada dalam pada,
Kekuasaan Tuhan bukan ?

Jika dunia ini adalah permainan,
Aku mengibaratkan,
Diriku sebagai,
Mainan Tuhan yang sedang bermain,
Dengan diriku sendiri.

Sebagai mainan,
Aku bisa melakukan apapun
Yang aku mau.

Sebagai mainan,
Aku bisa melangkah
Kemanapun yang aku suka.

Tetapi mainan tetaplah mainan,
Walau Tuhan menghendaki,
Semua mainannya,
Untuk bermain sendiri,
Di arena yang dibuatnya,
Tuhan tetap menetapkan peraturan,
Dan,
Ketentuan yang mengikat mainannya.

Aku pernah menyalahkan Tuhan,
Atas kesakitan yang aku terima,

Ada banyak pertanyaan,
Yang aku layangkan kepada-Nya
Kenapa Ia memberikan rasa sakit itu ?
Kenapa Ia memilihku untuk menanggungnya ?
Apa yang sebenarnya,
Ia mau dari mainan sepertiku ?

Arghh.

"Jika kau kehilangan aku,
Apa yang akan kau lakukan ?"
Tanya seseorang kepadaku.

"Aku akan mencari kebahagian yang lain, dan
Membiarkan orang lain untuk terlibat dalam membahagiakanku. "

Hidup di dunia ini,
Cuma satu kali.

Saat kebahagiaan membuat kita banyak bersyukur,
Nyaman beribadah,
Dan membuat kita,
Berguna untuk banyak manusia,
Maka kita harus
Bahagia.

Entah dengan menerima dari yang lain,
Atau kita menciptakan sendiri,
Kebahagiaan itu.

H.A
11 April 2018

My Prediction



Orang baik lebih beruntung,
Daripada orang jahat
Karena kebaikan,
Lebih didukung oleh Tuhan daripada kejahatan.
Sekalipun orang jahat berhasil bertindak,
Yakin !!
Itu tidak akan berlangsung lama.
Karma itu Nyata!

Aku tidak mau lagi mengalami hal yang sama.
Jadi aku rasa,
Sekarang aku tidak perlu kuat lagi.
Aku akan tetap bersikap masa bodoh,
Seperti apa yang telah aku
Lakukan beberapa waktu ini.
Dengan begitu,
Aku tidak akan merasakan lagi suatu kehilangan.
Aku tidak akan menjadi pihak yang ditinggalkan.

Pengkhianatan yang mereka lakukan sangat menjatuhkanku.
Karena mereka,
Aku menjadi seorang pesakitan yang bukan,
Hanya patah hati, tetapi
Patah harapan.
Melemparkan aku pada kegelapan,
Yang dimana sekalipun aku telah,
Didefinisikan cahaya,
Kegelapan yang mereka ciptakan,
Tak sedikitpun,
Menjadi terang.

Aku lelah dan muak dengan batas batas,
Yang mengikatku sebagai mahkluk
Adakah diantara kalian yang sepertiku ?
Jika ada,
Mungkin kau bisa paham dengan kondisiku.
Jika tidak pun,
Berkenanlah untuk membayangkan,
Kondisiku.

Iman dan ujian,
Dua hak ini saling berkolerasi positif bukan?
Semakin tinggi level iman seseorang,
Maka semakin tinggi pula level ujiannya.
Sedangkan tentang ujian,
Tuhan telah berkata, bahwa Ia
Tidak akan menguji diluar batas kemampuan,
Seorang hamba.

Iman dan kemampuan seorang hamba,
Menentukan ujian yang akan dihadapi olehnya.
Semakin berkualitas iman dan kemampuan seorang hamba,
Semakin beekualitas juga,
Ujian yang harus dihadapi,
Olehnya.

Aku,
Selama kamu melihat aku,
Sebagi pemenang dengan cara sendiri.
Sekalipun yang sebenarnya,
Dengan perasaan kalahku.


H.A
12 April 2018

My Life

Ini adalah kisahku.
Kisah tentang seorang perempuan,
Yang ingin merasakan hangatnya keluarga.

Jauh dari itu semua
Aku telah merasakan sakitnya
Berada didunia ini.

Kesepian adalah semua tentangku.

Aku berfikir dunia ini
Adalah permainan
Dan orang lain berkata, bahwa
Dunia ini adalah ujian.

Kau dan aku begitu tahu,
Bagaimana dunia ini,
Mempermainkan kita.
Di dunia ini banyak hal
Yang membuat manusia,
Bahagia.
Tetapi banyak pula,
Kesedihan,
Didalamnya.

Egois bukan jika aku meminta,
Tuhan mengirimkan manusia baru
Hanya untuk menemani aku disini,
Dengan alasan,
Sebatas agar aku tidak,
Merasa kesepian.

Dunia ini membuatku muak
Dunia ini membuatku menangis
Dunia ini membuatku patah hati
Dunia ini membuatku kecewa.

Dan sekarang,
Jawablah pertanyaanku ini.
Jika sebelumnya,
Kau tahu bahwa dunia ini
Adalah ujian.
Dunia ini permainan yang berakhir
Syurga dan Neraka
Maukah kau,
Tetap dilahirkan ?

Banyak orang yang mengingatkanku
Perihal dunia ini sebagai ujian.
Dan Tuhan pun sudah mengutus manusia pilihannya.
Untuk memberitahu seluruh umat manusia
Tentang bagaimana,
Kita harus hidup agar bisa lulus
Dengan nilai sangat baik ketika meninggalkan
Dunia ini.


H.A
12 April 2018

Its Me

   Ini aku, seorang perempuan yang sengaja ingin menjumpai dunia yang serba rumit ini. Hidupku seperti hidupmu. Tidak jauh beda, semuanya sa...